Minggu, 20 September 2015

EFEK BURUK KAPORIT TERHADAP KITA

Kaporit atau kalsium hipoklorit adalah senyawa  yang berbentuk padatan putih yang siap didekomposisi di dalam air untuk kemudian melepaskan oksigen dan klorin. Kalsium hipoklorit biasa digunakan sebagai agen pemutih atau disinfektan. senyawa  ini juga sering digunakan sebagai pemutih kertas dan tekstil pada industri.

Kaporit sering di gunakan untuk membersihkan kolam renang dan membunuh bakteri yang terdapat di dalam air kolam tersebut. Dengan menggunakan kaporit, para pemilik kolam renang bisa meminimalkan biaya di bandingkan dengan mengganti air kolam dengan air bersih yang baru yang kuantitinya sangat banyak

Kaporit sangat terasa jika kita berenang di kolam renang umum, baunya yang agak menyengat dan jika terkena mata akan terasa pedih. Semakin banyak pengunjung untuk berenang di kolam renang tersebut, semakin banyak kuman yang tercampur di dalam kolam sehingga pemakaian kaporitpun semakin banyak.

Selain itu kaporit sering di gunakan PAM untuk memutihkan dan membersihkan air yang akan di gunakan untuk air kran di perumahan. Air yang biasa di beri kaporit adalah air sungai yang ada di sekitar.

Namun para pakar air di luar negri mengatakan bahwa penambahan kaporit kedalam air akan menghasilkan senyawa kimia sampingan yang bernama Trihalometana ( THM ). Senyawa ini di anggap sebagai penyebab produksi radikal bebas dalam tubuh yang di mana bisa mengakibatkan kerusakan sel dan bersifat karsinogenik.

Mau tahu efek buruk kaporit ?

Kalsium hipoklorit adalah padatan putih yang siap didekomposisi di dalam air untuk kemudian melepaskan oksigen dan klorin. Kalsium hipoklorit memiliki aroma klorin yang kuat. Senyawa ini tidak terdapat di lingkungan secara bebas.

Kalsium hipoklorit utamanya digunakan sebagai agen pemutih atau disinfektan. Senyawa ini adalah komponen yang digunakan dalam pemutih komersial, larutan pembersih, dan disinfektan untuk air minum, sistem pemurnian air, dan kolam renang.

Tanpa kita sadari, kaporit yang terkandung dalam air yang kita gunakan untuk mandi dua kali sehari ternyata merupakan penyebab utama masalah kecantikan dan kesehatan kita.Calsium Hypochlorite (CaOCI2) atau Kaporit umum ditambahkan ke dalam air kran dan kolam renang sebagai disinfektan pembunuh bakteri patogen seperti E.coli, pembasmi lumut serta jentik nyamuk.

Namun demikian, kadar kaporit dalam air kran perkotaan yang cukup tinggi seringikali berdampak pada kesehatan dan kecantikan. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan di AS (US EPA - Environmental Protection Agency), Klor (Cl) sehagai bahan baku kaporit (CaOCl2) diklasifikasikan dalam kelompok pestisida (yang penggunaannya ditujukan untuk membunuh organisme hidup).

Penambahan kaporit ke dalam air akan menghasilkan senyawa kimia sampingan yang bernama Trihalometana (THM). Senyawa ini banyak diklaim oleh para pakar air di luar negeri sebagai penyebab produksi radikal bebas dalam tubuh (mengakibatkan kerusakan sel dan bersifat karsinogenik). Penelitian lain di Hartford, Connecticut, AS menemukan "Wanita dengan kanker payudara mempunyai kadar organochlorines (zat sampingan klorinasi) lebih tinggi hingga 50-60% lebih tinggi di dalam jaringan payudaranya dibanding mereka yang tidak mempunyai kanker.

Kaporit Dalam Air Hangat
Fakta yang lebih mengejutkan adalah bahwa efek negatif kaporit terhadap tubuh manusia sebanyak 70% bukan masuk melalui air yang diminum, melainkan dari uap klor (kloroform) dalam kaporit yang terhirup saat mandi, ditambah dengan penyerapan kaporit melalui kulit. Hal ini terutama saat mandi dengan air hangat.

Selain meningkatkan jumlah kaporit yang menguap, air hangat juga membuka pori-pori kulit. Dengan demikian kaporit terhirup dan terserap kulit dan langsung masuk ke pembuluh darahPenelitian di AS menunjukkan bahwa jumlah klor dalam kaporit yang masuk ke dalam tubuh dalam satu kali mandi air hangat setara dengan jumlah klor yang dapat masuk melalui air minum sebanyak 2 liter / harinya.


EFEK KAPORIT TERHADAP KULIT DAN RAMBUT

Kulit dan rambut sebagai organ pertama yang bersentuhan dengan air kran akan menunjukkan reaksinya terlebih dahulu dengan menunjukkan tanda-tanda "penuaan dini".

1. Kaporit merusak lapisan kolagen pada kulit, terjadi proses penuaan melalui perusakan sel, menyebabkan kulit terlihat kusam dan tampak tua sebelum waktunya.

2. Kaporit merusak lapisan pelindung kulit, menyebabkan kulit terasa ketat dan kering. Pada bayi, anak-anak seringkali terjadi iritasi kulit dan biang keringat, atau sering dikatakan sebagai "alergi". Hal ini terjadi karena lapisan terluar pada epidermis kulit yang berfungsi sebagai penahan debu dan kotoran mengalami kerusakan dan tak mampu menjalankan fungsinya lagi.

3. Kaporit merupakan salah satu pemicu terjadinya Keratinisasi kulit,.yaitu penumpukan sel kulit mati pada epidermis kulit di mana sel kulit mengeras, gepeng dan kehilangan inti selnya. Akibatnya kulit wajah terasa tebal dan tak segar, membuat bedak tak mau menempel sempurna. Jerawat dan komedo mudah muncul karena minyak hasil produksi sebum tidak dapat keluar ke permukaan kulit dan tersumbat.

4. Pada rambut, kaporit merusak batang rambut dan mengiritasi kulit kepala dan memperburuk kondisi ketombe dan rambut rontok. Rambut yang mengalami proses kimia seperti pewarnaan, pengeritingan dan pelurusan (rebonding) akan semakin kering dan mudah patah akibat kaporit. Rambut menjadi susah diatur, tampak kusam dan kasar.

Jumat, 04 September 2015

Kantor dan Cabang Dolphin Swimming Class






Kantor Pusat Dolphin Grups
Jl. Agil Kusumadya II No. 34 Kunden Blora
Telepon 0296 532763


Sekretariat 1 : Jl Rilban IV No. 1 Jetis Blora (ex Losmen Khasan)
Sekretariat 2 : Jl.Raya Jakenan Gg. II Ngalapan No. 7 Jakenan Pati

Pos Pendaftaran
1. Salon Kayla, Jl. RA Kartini No. 2 Kunden Blora
2. Loket Kolam Renang Mantingan Bulu Rembang
3. Guru Olah Raga SD Muhammadiyah Blora
4. Guru Olah Raga SD Baitunur Blora
5. Guru Olah Raga SDN Tempelan Blora
6. Wasis Kunci Jl. Kol Sunandar depan Gereja Kristen Jawa

Manfaat Berenang sebagai Terapi Penyakit Asma



 
Diantara terapi yang sering dianjurkan bagi penderita asma adalah berenang. Olahraga air ini memberikan banyak manfaat, diantaranya relaksasi, meningkatkan kesehatan jantung dan paru, membakar kalori. Selain itu, sekitar 10 centimeter di atas air diyakini bergeraknya udara yang sangat baik, sehingga sangat bermanfaat bagi organ pernafasan. Untuk itu tidak sedikit atlet renang dunia yang mulanya adalah penderita asma.
 Mengapa renang dianggap olah raga terbaik bagi penderita asma?
Karena kelembaban udara diatas permukaan air cukup tinggi (mencapai 94%). Pendapat dr. Indrajana (dokter klinik asma dan alergi) menjelaskan bahwa kelembaban udara di atas permukaan air dapat mencegah penguapan (waterloss) dari paru-paru. Adapun posisi tubuh saat berenang memungkinkan beban sirkulasi paru berkurang, dan tekanan di dalam air dapat mengontrol irama pernafasan. Renang dikenal olah raga non-gravitasi, walaupun air sendiri berada dalam pengaruh gravitasi yang menjadi sunnatullah. Sebab bila tanpa gravitasi air akan tumpah.
Tentunya penderita asma yang ingin berenang harus memperhatikan kemampuan dan kondisi. Bila belum mampu berenang layaknya orang sehat, bias dimulai dengan bertahap dan jangan memaksakan diri. Selain berenang juga cukup bagus sering berjemur di pagi hari, terutama bagian punggung, apalagi berjemur di lokasi dengan udara yang relative segar dan bersih.
    Gerakan berenang secara umum mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan memperbaiki saluran pernafasan, sehingga dengan rajin berenang nafas pun menjadi lenggang. Gerakan air yang menekan syaraf-syaraf tubuh dan bagian saluran pernafasan juga mengusir berbagai faktor penyumbatan, sehingga pernafasan menjadi plong. Renang juga kegiatan menyenangkan, menghibur dan membangkitkan percaya diri.
Dengan melakukan renang akan melatih seluruh otot pernafasan mulai dari dada, perut, bahu dan pundak semuanya ikut bergerak sehingga bias memperbaiki kondisi pada penderita asma. Sebab sebagian besar penderita asma dipicu oleh lemahnya daya tahan tubuh dan udara kotor yang kering. Tetapi hal ini tidak terjadi saat berenang karena pernafasan terjadi di dekat permukaan air dengan udara yg baik dan lembab. Uap air membuat udara yang masuk tidak kering.
Renang yang dilakukan selama 3-5 kali seminggu dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru, apalgi dilakukan dengan baik dan benar. Pada saat renang yang ideal antara 1-2 jam tubuh mampu akan membakar sedikitnya 275 kalori/jam. Berenang juga diketahui bermanfaat membantu mempertahankan tekanan darah dan kolesterol yang berdampak pada kesehatan liver. Olah raga ini juga untuk kesehatan paru-paru serta menghindarkan serangan jantung, stroke, dan diabet.
Dari hasil penelitian yang dilakukan Mareta Isti Rosetya dan Hardian dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang terhadap 20 mahasiswa yang berenang rutin dan yang tidak berenang selama 3 bulan, kelompok yang mendapat latihan renang ternyata mengalami peningkatan Arus puncak Ekspirasi, atau peningkatan fungsi organ paru-paru dan saluran nafasnya disbanding mereka yang tidak berlatih berenang.
Wallahu A’lam
(sumber: tabloid Bekam, edisi 13/2012)

Minggu, 09 September 2012

Perkenalan


Perkenalan

DOLPHIN SWIMMING CLASS adalah lembaga pendidikan yang berada di Kota Blora dan membuka Kelas Belajar / Les / Kursus yang mengkhususkan diri pada pelatihan Renang, dan memiliki program yang bisa diikuti oleh anak (TK-SD), remaja (SMP-SMA) , mahasiswa sampai orang dewasa.

Kelas Belajar Renang DOLPHIN SWIMMING CLASS memberikan latihan praktis yang langsung bisa diterapkan dan langsung mentarget untuk bisa berenang dalam waktu yang tidak terlalu lama dan dapat dilanjutkan dengan peembelajaran gaya renang yaitu gaya dada, punggung, kupu-kupu dan bebas.

Kelas Belajar Renang DOLPHIN SWIMMING CLASS  tidak banyak TEORI, namun BANYAK PRAKTEK.

Instruktur / Pengajar / Guru kami adalah tenaga professional dibidang pembelajaran renang karena terdiri dari para guru olahraga sekolah-sekolah ternama di kota Blora yang telah mengantongi sertifikat pengajar renang dan para tenaga Tim SAR Kolam Renang Mantingan yang telah ahli, professional dan terlatih dengan baik, serta sangat mengenal seluk beluk kolam pelatihan.

Dengan keseriusan, keberanian dan totalitas saat latihan, Kelas Belajar Renang DOLPHIN SWIMMING CLASS memberi target bahwa dalah waktu 3 bulan (12 kali pertemuan/latihan) peserta bisa berenang.
Tapi sekali lagi itu bergantung pada keberanian dan keseriusan kita saat berlatih.

Dimana Latihannya dan Kapan Hari Latihannya?

Kolam Renang yang di pilih dan diajak kerjasama oleh Kelas Belajar Renang DOLPHIN SWIMMING CLASS adalah KolamRenang Mantingan Rembang yang dikelola dan dimiliki oleh KBM JLPL PerhutaniUnit I Jateng

Kolam renang dengan air asli dari sumber mata air hutan mantingan yang BERSIH dan TANPA KAPORIT.


Transportasi perjalanan dari Kota Blora ke Kolam renang Mantingan disediakan Angkutan Transportasi yang memadai dengan fasilitas antar jemput depan rumah yang dilewati jalur perjalanan atau berkumpul dan dijemput di Alun-alun Kota Blora.

Pertemuan pembelajaran dilaksanakan tiap hari-hari sebagai mana jadwal yang telah dipilih tiap minggunya.

Berapa Bayarnya?

Biaya Pendaftaran sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah).
Biaya Kelas Belajar Renang per bulan sesuai dengan usia/pendikan masing-masing peserta.
Biaya Kelas Belajar Renang telah termasuk tiket masuk kolam renang resmi berasuransi dari pihak pengelola kolam renang dan biaya transportasi antar jemput.
Untuk jelasnya dapat dilihat di Halaman Biaya

Cara Daftarnya Bagaimana?

Silahkan hubungi nomor telepon Sekretariat yaitu 081390190585 – 08122855010 - 085641294953.
Untuk pembayaran Biaya Pendaftaran harus dibayar di awal. Sedangkan Biaya Kelas Belajar Renang per bulan dibayarkan paling lambat 1 hari setelah pertemuan pertama tiap bulannya.
Bisa dengan transfer ke rekening BRI atau membayar melalui koordinator pada saat pertemuan.
Mudah bukan ?

Ayo nunggu apa lagi, segera belajar renang mulai sekarang. Jangan menunggu TUA.

Bahaya Kaporit & Racun Klorin Sudah Mengepung Kehidupan Kita

Anion Sanitary Napkin pada 19 Maret 2010 pukul 22:11 ·

Kaporit dan Saluran Pernapasan
Dalam Perang Dunia 1 gas klor digunakan sebagai senjata kimia karena sifatnya yang mengiritasi jaringan saluran pernapasan yang peka di dalam paru-paru. Inilah alasan mengapa uap klor dalam kaporit yang terhirup seringkali memperburuk keluhan asma dan bronkitis, terutama pada anak-anak yang jaringannya masih sangat peka. Hal ini tidak mengherankan melihat fakta adanya peningkatan kasus asma dan bronkitis sebanyak 300% dalam 2 dekade terakhir.

Manfaat Kaporit
Tanpa kita sadari, kaporit yang terkandung dalam air yang kita gunakan untuk mandi dua kali sehari ternyata merupakan penyebab utama masalah kecantikan
dan kesehatan kita.
Calsium Hypochlorite (CaOCI2) atau Kaporit umum ditambahkan ke dalam air kran dan kolam renang sebagai disinfektan pembunuh bakteri patogen seperti E.coli, pembasmi lumut serta jentik nyamuk. Namun demikian, kadar kaporit dalam air kran perkotaan yang cukup tinggi seringikali berdampak pada kesehatan dan kecantikan.
Menurut Badan Perlindungan Lingkungan di AS (US EPA - Environmental Protection Agency), Klor (Cl) sehagai bahan baku kaporit (CaOCl2) diklasifikasikan dalam kelompok pestisida (yang penggunaannya ditujukan untuk membunuh organisme hidup).

Bahaya Kaporit
Penambahan kaporit ke dalam air akan menghasilkan senyawa kimia sampingan yang bernama Trihalometana (THM). Senyawa ini banyak diklaim oleh para pakar air di luar negeri sebagai penyebab produksi radikal bebas dalam tubuh ( mengakibatkan kerusakan sel dan bersifat karsinogenik ).
Penelitian lain di Hartford, Connecticut, AS menemukan "Wanita dengan kanker payudara mempunyai kadar organochlorines (zat sampingan klorinasi) lebih tinggi hingga 50-60% lebih tinggi di dalam jaringan payudaranya dibanding mereka yang tidak mempunyai kanker.

Kaporit Dalam Air Hangat
Fakta yang lebih mengejutkan adalah bahwa efek negatif kaporit terhadap tubuh manusia sebanyak 70% bukan masuk melalui air yang diminum, melainkan dari uap klor (kloroform) dalam kaporit yang terhirup saat mandi, ditambah dengan penyerapan kaporit melalui kulit. Hal ini terutama saat mandi dengan air hangat.
Selain meningkatkan jumlah kaporit yang menguap, air hangat juga membuka pori-pori kulit. Dengan demikian kaporit terhirup dan terserap kulit dan langsung masuk ke pembuluh darah
Penelitian di AS menunjukkan bahwa jumlah klor dalam kaporit yang masuk ke dalam tubuh dalam satu kali mandi air hangat setara dengan jumlah klor yang dapat masuk melalui air minum sebanyak 2 liter / harinya.

Efek Kaporit Terhadap Kulit Dan Rambut
Kulit dan rambut sebagai organ pertama yang bersentuhan dengan air kran akan menunjukkan reaksinya terlebih dahulu dengan menunjukkan tanda-tanda "penuaan dini"
1. Kaporit merusak lapisan kolagen pada kulit, terjadi proses penuaan melalui perusakan sel, menyebabkan kulit terlihat kusam dan tampak t ua sebelum waktunya,

2. Kaporit merusak lapisan pelindung kulit, menyebabkan kulit terasa ketat dan kering. Pada bayi, anak-anak seringkali terjadi iritasi kulit dan biang keringat, atau sering dikatakan sebagai "alergi". Hal ini terjadi karena lapisan terluar pada epidermis kulit yang berfungsi sebagai penahan debu dan kotoran mengalami kerusakan dan tak mampu menjalankan fungsinya lagi.

3. Kaporit merupakan salah satu pemicu terjadinya Keratinisasi kulit,.yaitu penumpukan sel kulit mati pada epidermis kulit di mana sel kulit mengeras, gepeng dan kehilangan inti selnya. Akibatnya kulit wajah terasa tebal dan tak segar, membuat bedak tak mau menempel sempurna. Jerawat dan komedo mudah muncul karena minyak hasil produksi sebum tidak dapat keluar ke permukaan kulit dan tersumbat.

4. Pada rambut, kaporit merusak batang rambut dan mengiritasi kulit kepala dan memperburuk kondisi ketombe dan rambut rontok. Rambut yang mengalami proses kimia seperti pewarnaan, pengeritingan dan pelurusan (rebonding) akan semakin kering dan mudah patah akibat kaporit. Rambut menjadi susah diatur, tampak kusam dan kasar.

<< sumber : Facebook >>

Bahayakah Kaporit di Dalam Kolam Renang?

Vera Farah Bararah - detikHealth
Rabu, 10/02/2010 08:15 WIB


Jakarta, Kolam renang selalu identik dengan bau kaporit, meskipun begitu tetap saja kolam renang menjadi tempat favorit bagi banyak orang. Adakah bahaya dari kaporit yang terdapat di kolam renang?

Penggunaan kaporit bertujuan sebagai desinfektan bisa menjadi potensi bahaya bagi orang lain. Desinfektan berbasis klorin seperti hipoklorit, klorin atau chloroisocyanurates berfungsi untuk menonaktifkan berbagai bakteri patogen yang ada di dalam air.

Tetapi jika senyawa tersebut bercampur dengan bahan organik lain seperti urin dan keringat, maka klorin bisa melepaskan produk campuran yang dapat mengiritasi mata, kulit dan saluran udara atas.

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh ilmuwan dari Belgia serta dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics, menunjukkan klorin yang terdapat di dalam kolam renang bisa meningkatkan risiko asma, alergi rhinitis dan demam pada orang yang rentan terhadap alergi.

Para ilmuwan meneliti 847 siswa berusia 13-18 tahun, siswa ini dibagi menjadi dua kelompok dengan masing-masing kelompok berenang di kolam renang berklorin serta kolam renang yang tidak menggunakan klorin.

Ditemukan anak-anak yang sensitif terhadap alergen lebih memungkinkan terkena asma dan alergi lain jika berenang di kolam yang mengandung klorin. Serta berenang lebih dari 1.000 jam memiliki kemungkinan 14,9 persen lebih tinggi terkena asma dan 3,5 kali lebih besar memiliki alergi rhinitis. Padahal selama bertahun-tahun, kolam renang telah dianjurkan bagi orang yang memiliki asma karena udara yang lembab kurang memungkinkan timbulnya serangan asma.

"Anak-anak yang lebih rentan terhadap alergi bisa memicu timbulnya asma, tapi masih belum jelas apakah hal ini terkait langsung dengan paparan klorin atau tidak," ujar Profesor Guy Marks dari Woolcock Medical Institute, seperti dikutip dari ABCNet, Rabu (10/2/2010).

Marks menuturkan saat ini masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan seperti itu. Tapi anak-anak sebaiknya memilih kolam renang terbuka dan bukan yang berada di dalam ruang (indoor), sehingga mengurangi kemungkinan terkena serangan asma.

Meski didapatkan risiko asma yang terkait dengan penggunaan klorin, tapi kolam renang tetap memerlukan desinfektan untuk menjaga kebersihannya. Memelihara kolam renang dengan bahan organik lain yang berkadar tinggi juga bisa menyebabkan masalah kesehatan terutama ketika suhu air lebih tinggi seperti saat musim panas. Menggunakan desinfektan memang telah terbukti secara signifikan menyebabkan kematian mikroorganisme patogen.

Selama musim panas, kolam renang harus selalu dimonitor kadar klorin dan pH nya untuk mencegah tertularnya berbagai penyakit infeksi melalui air. Namun, terkadang penyakit ini bisa tetap bertahan terutama di kolam renang umum.

Hal penting yang harus diperhatikan dalam menjaga kolam renang adalah mempertahankan nilai pH dengan benar, melakukan pembersihan filter secara rutin, memastikan sirkulasi air tetap tinggi serta menjaga nilai ambang batas dari klorin dan bahan organik lain.

Untuk mencegah tertularnya berbagai penyakit dari kolam renang sebaiknya membilas diri dengan air dan sabun antiseptik sebelum dan sesudah berenang, jangan berenang jika mengalami diare atau infeksi saluran pencernaan beberapa hari sebelumnya, menggunakan baju renang yang ketat menempel di tubuh, usahakan untuk selalu buang air kecil di toilet dan biasakan cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun.

<< sumber : detikHealth  >>

Berenang Bikin IQ Tinggi

Sejak bayi sebenarnya seorang anak sudah dapat diajarkan berenang, sebab saat di dalam kandungan, seorang bayi telah terbiasa berada di dalam cairan selama 9 bulan. Dalam cairan ketuban, seorang bayi akan merasa nyaman dan hangat. Karena itu sejak lahir, si kecil telah memiliki kemampuan instingtif untuk bergerak di bawah air dan tidak takut saat berada di dalam air.

Pada usia sekitar empat bulan, seorang bayi telah punya 'reflek menyelam' mencegahnya menelan air saat berada di dalam air. Itu sebabnya, di usia ini si kecil akan sangat mudah untuk dilatih berenang. Tapi setelah otaknya berfungsi dengan baik, reflek ini akan berangsur menghilang, sehingga mau tak mau ia harus kembali belajar menahan napas di dalam air.

Untuk memulai belajar berenang, sebaiknya orangtua memperkenalkan si kecil lebih dulu dengan bermain di bak kamar mandi atau di kolam plastik. Pastikan air yang digunakan cukup hangat, yaitu minimal 33 derajat celcius, sehingga ia tidak kedinginan. Kolam renang kecil ini, akan membantunya memperkenalkan sensasi berada di dalam air. Merasakan bagaimana tubuhnya berada di air, sebelum ia diperkenalkan dengan kolam renang sungguhan.

Hasil penelitian di Melbourne, Australia, menunjukkan, secara statistis IQ anak-anak yang diajarkan berenang sejak bayi lebih tinggi ketimbang anak-anak yang tidak diajarkan berenang atau diajarkan berenang setelah usia 5 tahun. Anak-anak tersebut diukur IQ-nya ketika mereka berusia 10 tahun. Tak hanya itu, pertumbuhan fisik, emosional dan sosialnya pun lebih baik.
Penelitian lain menunjukkan, bayi lebih gampang diajarkan berenang ketimbang orang dewasa, karena bayi tak pernah memiliki faktor X semisal bahaya. Bukankah bayi belum mengerti bahaya? Lagi pula, bayi sangat menyukai air sehingga ia pun akan suka diajak berenang. Nah, hal ini membuatnya jadi lebih mudah belajar berenang.
Selain itu, bayi baru lahir hingga usia 3 bulan bisa langsung nyemplung ke dalam air tanpa takut tenggelam, karena pada usia tersebut, ia memiliki refleks melangkah yang banyak kegunaannya untuk berenang. “Refleks melangkah merupakan salah satu refleks yang menyertai bayi seperti halnya refleks menggenggam dan refleks berjalan,” jelas Dr. Karel Staa dari RS Pondok Indah.
Jadi, bila kita meletakkan bayi usia di bawah 3 bulan di dalam air, secara otomatis ia akan menggerak-gerakkan kakinya menyerupai paddle dog sehingga tak tenggelam. Bisa dikatakan, pada usia di bawah 3 bulan bayi sudah bisa berenang dengan gaya primitif. Bukan berarti setelah usia tersebut, bayi tak bisa berenang lagi, loh...Kendati refleksnya sudah menghilang, ia tetap bisa melakukan gerakan berenang walaupun tak terorganisir atau acak-acakan. Soalnya, dengan adanya gaya gravitasi, ia merasa ditekan dari bawah air sehingga ia bisa mengambang. Ia pun jadi senang

MANFAAT BERENANG

* Menghilangkan rasa takut pada air
Banyak anak tak mau belajar renang karena takut air. Jika aktivitas renang
dikenalkan sejak bayi, hal itu tak akan terjadi.

* Sarana bermain
Bermain tak harus selalu di kamar atau di taman. Kolam renang bisa juga
menjadi sarana bermain yang menyenangkan.

* Menyehatkan badan dan merangsang gerakan motorik
Dengan bermain air, otot-otot bayi berkembang, persendiannya tumbuh secara
optimal, pertumbuhan badannya meningkat, dan tubuh pun jadi lentur. Dengan
kata lain, semua komponen tubuhnya akan terlatih melalui renang karena
seluruh anggota tubuh mulai dari kaki, tangan, hingga kepala digerakkan
walaupun belum dengan teknik yang sempurna. Bayi jadi terlatih dan daya
tahan tubuhnya pun lebih terjaga.

* Mengasah kemandirian, keberanian, dan percaya diri
Berenang mendorong bayi tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan memiliki
rasa percaya diri yang tinggi. Hal ini tercermin saat bayi tak lagi takut
menjelajah bersama orang tua di kolam yang besar.

* Kemampuan sosial
Berenang bersama-sama di kolam akan menumbuhkan rasa kebersamaan dan
meningkatkan kemampuannya beradaptasi dan bersosialisasi dg orang lain.

* Meningkatkan IQ
Keuntungan lainnya, gerakan anggota badan si kecil saat berenang pun, diduga
dapat merangsang pertumbuhan syaraf-syaraf tepi. Sehingga syaraf otaknya
menjadi lebih aktif dan diharapkan mampu meningkatkan kepintarannya.

Jadi jangan lupa untuk menemani si kecil saat berenang, karena kedekatan yang terjalin erat antara orangtua dan anak adalah yang terpenting bagi perkembangannya. Keakraban antara orangtua dan anak, sangat berharga saat ia dewasa kelak.


PERHATIKAN KEBERSIHAN AIR

Nah, kini ayah & bunda semakin mantap, kan, mengajak si kecil berenang?Tapi berenangnya di rumah saja, ya…kalau usia si kecil masih di bawah 6 bulan, agar bisa mengontrol kebersihan dan suhu airnya. Jangan lupa, di usia ini enzim pencernaan bayi belum matang. Jadi, kalau ia secara tak sengaja menelan air yang tak bersih kala berenang, bisa mengakibatkan mencret, muntah, dan sebagainya.
Bukan berarti di rumah harus ada kolam renang, loh...Toh, banyak benda yang bisa dijadikan sebagai pengganti kolam renang seperti bak mandi, ember besar, bathtub, dan lainnya. Nah, biasakan bayi bermain di situ. “Sebenarnya, ketika bayi tengah mandi atau bermain air merupakan salah satu cara mengenali atau menghayati air pada anak,” tutur Dr. Karel.
Setelah bayi berusia 6 bulan ke atas barulah bawa ia ke kolam renang terbuka atau umum. “Tapi ada hal-hal yang harus diperhatikan apabila mau membawa bayi berenang di kolam renang umum, misalnya pilih waktu yang tepat, yaitu ketika kolam renang masih dalam keadaan bersih, biasanya di waktu pagi. “Suhunya juga harus disesuaikan, sebaiknya jangan lebih dari 31 atau 32 derajat celcius.” Khusus untuk bayi usia satu bulan pertama, suhunya 34-35 derajat celcius.
Kebersihan lain yang harus diperhatikan ialah kaporitnya, “jangan terlalu jenuh, karena kaporit bisa mengakibatkan iritasi kulit, mata, dan lainnya.” Ukuran kaporit yang ditetapkan untuk anak adalah 6-8 ppm. Hati-hati, lo, Bu-Pak, jika bayi sudah merasa trauma karena matanya perih, selanjutnya akan jadi kendala.


PERIKSA DULU KONDISI BAYI

Sebelum mengajak si kecil, Ibu-Bapak perlu memeriksakan kondisi fisiknya ke dokter. Pasalnya, ada beberapa bayi yang tak boleh melakukan aktivitas renang semisal bayi yang memiliki kelainan, seperti kelainan jantung bawaan.
Sementara bayi prematur atau memiliki berat badan rendah ketika lahir, menurut Dr. Karel, bukan pantangan untuk diajak berenang. “Bayi prematur, kan , lahirnya kurang bulan tapi dengan berjalan waktu ia akan mengejar ketinggalannya sehingga beratnya akan bertambah.” Jadi, meski waktu lahir ia sempat tertinggal di belakang, namun pada titik tertentu ia akan bisa mengejar. Begitu pula bayi yang memiliki berat badan rendah.
Hal lain yang harus diperhatikan ialah:
* Satu jam sebelum berenang, bayi harus sudah makan atau minum. Jangan ajak bayi berenang dalam keadaaan kekenyangan atau begitu makan langsung diajak berenang. Jangan pula mengajaknya berenang dalam keadaan lapar karena dikhawatirkan ia akan minum air kolam.
* Lama berenang paling efektif adalah setengah jam karena bayi perlu dijaga daya tahan tubuhnya atau dijaga agar tak bosan karena kelamaan.
* Orang tua juga perlu mempelajari pertolongan pertama, sehingga bila terjadi sesuatu yang tak dikehendaki bisa segera memberikan pertolongan pertama karena sudah tahu caranya.

LANGKAH-LANGKAH BELAJAR RENANG

Untuk mulai mengajari bayi berenang, kata dokter spesialis kesehatan olahraga dari RS Pondok Indah, Jakarta ini, bayi mesti melalui tahap pengenalan air.
* Lakukan latihan awal dengan menggunakan kolam plastik sebelum masuk ke kolam sungguhan. Basahi tubuhnya seperti ketika memandikan agar tak timbul fobia air. Bawa serta mainan tahan air seperti mainan bebek atau ikan, agar ia merasakan main di kolam sebagai sesuatu yang menyenangkan. Jangan ragu untuk melibatkannya agar mau bermain-main, seperti menciprat-cipratkan air. Ini akan memancingnya untuk tersenyum dan tertawa, sekaligus menstimulasi kemampuan motoriknya.
* Jika si kecil sudah akrab dengan air, ajaklah ia untuk masuk ke kolam renang sungguhan. Namun, sebelumnya ada beberapa faktor yang mesti diperhatikan, antara lain:
- Kedalaman kolam
Jangan bawa bayi ke kolam renang yang tidak memiliki bagian khusus untuk
anak. Pilihlah area yang tingkat kedalamannya hanya sebatas pinggangnya.
Selain menghindari hal-hal yang tak diinginkan, semisal tenggelam, kolam yang
terlalu dalam juga dikhawatirkan membuat si kecil merasa tak nyaman yang
malah mengakibatkannya jadi takut air Untuk mengenalkan tingkat kedalaman
yang berbeda, lakukanlah secara bertahap, dari yang paling dangkal.

- Suhu air
Air kolam renang sebaiknya jangan terlalu dingin atau terlalu panas. Usahakan
yang bersuhu kurang lebih sama dengan suhu badan. Air yang terlalu dingin
maupun panas bisa menyebabkan si kecil sakit

- Kejernihan air
Usahakan air kolam renang jernih dan tak keruh, sehingga kalaupun terminum
tidak mengakibatkan apa-apa. Sedapat mungkin hindari kolam renang yang
airnya mengandung kaporit karena justru akan berdampak buruk pada mata dan
kulitnya.

- Lantai kolam
Perhatikan kebersihan lantai kolam. Hindari yang permukaannya licin karena
bisa mengakibatkannya gampang terpeleset.

* Sebagai langkah awal, seperti yang dilakukan di kolam karet, lakukan pengenalan air secara bertahap dimulai dengan membasuh seluruh tubuhnya. Lalu dalam posisi duduk gerakkan kaki silih berganti dan gerakkan tangannya seperti mencipratkan air. Jangan lupa, tetap bawa serta mainan air kesayangannya agar si kecil tak cepat bosan berada di kolam.

* Tahap berikutnya, gunakan pelampung yang berbentuk ban yang mampu menahan tubuhnya atau yang dilingkarkan pada pergelangan tangan. Fungsi pelampung ini selain sebagai alat pengaman, juga bisa membantu bayi berlatih "mengapung". Sambil menggunakan pelampung, bawa ia menyusuri pinggir kolam. Tapi ingat, jangan sesekali melepaskan pegangan maupun pengawasan Anda dari si kecil.

* Secara bertahap penggunaan pelampung sebaiknya dihentikan agar bayi tak tergantung pada alat tersebut. Sebagai pengganti pelampung, ayah/ibu bisa memegangi badan si kecil dan ajak untuk menikmati acara jalan-jalan di dalam kolam. Jika ia sudah terbiasa dengan air yang ada di sekelilingnya, secara bertahap pula ajak ia berenang di kolam yang lebih dalam.

* Agar bayi lebih termotivasi bereksplorasi di air, ajak anak-anak yang lain. Dengan proses belajar yang menyenangkan di antara banyak teman, tentu bayi akan lebih bersemangat. Secara tidak langsung, dengan banyaknya teman yang ikut berlatih, dalam diri bayi akan tumbuh keyakinan bahwa berenang itu sungguh menyenangkan.

* Pengawasan dan pendampingan orang tua memang jelas-jelas harus dilakukan. Ini penting karena tak sedikit bayi yang nyaris tenggelam atau tersedak akibat mulut atau hidungnya kemasukan air. Jika mengalami hal tak menyenangkan seperti itu bukan tidak mungkin bayi jadi enggan berenang. Sementara jika bayi memang sulit diajari berenang karena takut air, amat disarankan agar orang tua tidak memaksakan kehendak. Mungkin dia butuh waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri dengan air. Yang penting, jalani proses belajar berenang dengan suasana bermain yang menyenangkan.

HARUS AMAN

Yang penting diperhatikan, ketika berenang bayi harus merasa aman dan memang harus ada pengaman. Jadi, orang tua harus mendampinginya. Ini syarat mutlak, lo. “Jika orang tua sama-sama masuk ke dalam air dan sama-sama berenang dengan bayi, maka selain merasa aman, bayi pun bisa merasakan ada respon dari orang tua,” tutur Dr. Karel.
Disamping, dengan orang tua mendampingi juga bisa bermain dengan bayi sehingga ada interaksi antar manusia. “Ini merupakan salah satu keunggulan berenang.” Coba bandingkan kala bayi baru belajar duduk atau berjalan, apakah orang tua akan mendampingi dan melakukan gerakan yang sama terus menerus dengan anak? Kan , enggak. “Nah, berenang lain. Mereka sama-sama masuk air, sama-sama berenang sehingga rasa enjoy-nya lebih. Ini akan berguna untuk perkembangan psikologis anak.” Itulah mengapa, kedua orang tua sebaiknya ikut bersama bermain di dalam air.
Tentunya, berenang juga berguna untuk pertumbuhan. “Motoriknya berkembang lebih pesat ketimbang ia hanya bermain di lantai.” Bukankah saat berenang, semua otot bekerja? Nah, kalau di lantai, hanya otot-otot tertentu saja yang bekerja. Apalagi jika ibu memberikan baby walker sehingga bayi jadi terbiasa berjalan dengan alat itu. Akhirnya, gerakan-gerakan ototnya jadi terbatas karena hanya otot-otot tertentu saja yang bekerja.

USIA TEPAT BERLATIH RENANG

Usia 4-6 bulan adalah saat tepat bagi bayi untuk mengenal kolam renang. Selain insting refleks akuatiknya (kemampuan untuk segera menarik napas sebelum menyentuh air) belum hilang, juga saat pas untuk melatih koordinasi gerakan otot-otot tubuhnya. Ia juga sudah punya naluri mengapung, selain sudah mampu mengatur napas. Yang penting, jangan paksa si kecil berenang. Meski secara alami sudah mahir menahan napas dalam air, umumnya ia akan terus menelan air. Juga, batasi waktunya hingga 10 menit saja, biar ia tidak sakit atau keracunan air (akibat terlalu banyak air atau kurang pembuangan cairan tubuh).

Begitu usianya menginjak 6-18 bulan bolehlah waktu berlatihnya ditambah jadi 15 menit. Kalau ia sudah lebih pintar, Anda dapat saja melonggarkan waktu berlatihnya jadi 30 menit. Lalu, pada usia 6-10 bulan, bayi-bayi yang sudah mengenal air dengan baik sudah bisa belajar menahan napas dalam air. Dengan latihan rutin, pada usia 12 bulan biasanya ia sudah bisa dilepas selama beberapa detik untuk berenang dari ayah menuju ke ibu, atau sebaliknya.

<< sumber : Alifababyshop.Multiply.Com >>